Haikal Hilmi

CV Haikal Hilmi
CV Haikal Hilmi latar belakang SMP sampai dengan SMA

Seringkali mengalami kegagalan dalam ujian maupun olimpiade semenjak duduk di sekolah dasar membuat saya menjadi pemuda yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Saya bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah membuat saya menemukan passion dan cita-cita baru sebagai pemuda Indonesia pada masa SMA yang membuat saya memilih Teknologi Informasi UGM sebagai tempat menempuh pendidikan di jenjang sarjana. Saya Haikal Hilmi, lahir di Kediri pada 1 Maret 2002 dan bertempat disana sampai masa saya SMA. Sebagai pemuda bangsa yang selalu penasaran dan mencoba hal baru membuat saya mengikuti berbagai ekstrakurikuler dan organisasi, mulai dari Paskibra, PIK-R, Karate, dan PKS. Demi meningkatkan kualitas sebagai penerus bangsa terutama pada rasa nasionalisme dan patriotisme dengan mengikuti paskibra di sekolah adalah hal yang tepat. Dari dipercaya menjadi wakil sekretaris sampai ikut andil dalam perlombaan mewakili sekolah merupakan sebuah kebanggaan bagi saya. Menjadi tim paskibra sekolah untuk lomba LKBB Kobar Api 2018 tingkat Jawa-Bali, LKBB Galaksi 2018 tingkat Jawa Timur, dan calon Paskibraka Kabupaten Kediri tahun 2018.

Pernah menjabat sebagai ketua 1 (bagian pelaksanaan) pada saat kelas 10 merupakan tantangan besar bagi saya. Seorang pelajar baru memasuki masa sekolah menengah atas sudah dipercaya mendapatkan jabatan penting di sebuah organisasi. Demi memenuhi harapan anggota organisasi, saya bekerja keras untuk ikut andil dalam lomba PIK-R pada tahun 2017. Memberikan inovasi untuk membuat website agar organisasi kami lebih mudah dikenali di kalangan siswa baru adalah salah satunya. Tak disangka hal tersebut menarik perhatian para juri dari DP2KBP3A untuk lomba Profil PIK-R sehingga kami terpilih mewakili Kabupaten Kediri di tingkat Provinsi Jawa Timur.

Di tengah kesibukan berbagai organisasi dan ekstrakurikuler membuat saya menyadari bahwa prestasi akademik juga penting sebagai penunjang prestasi di perguruan tinggi. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mengikuti seleksi olimpiade komputer di mana mata pelajaran yang tidak jauh dengan matematika. Alhamdulillah, diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi bagian tim olimpiade komputer mewakili sekolah. Dengan mengikuti pelatihan tersebut, saya menyadari bahwa bahasa unik yang dipahami oleh mesin sangat menyenangkan bagi saya. Meskipun itu hal pertama kalinya mempelajari coding, saya tertantang untuk memahami kata demi kata dalam sebuah bahasa pemrograman. Akan tetapi, pada saat pelatihan, para guru sedang sibuk mempersiapkan Ujian Nasional untuk kakak kelas 12 sehingga saya harus belajar mandiri untuk menghadapi olimpiade yang kurang dari dua minggu itu.

Dengan segala keterbatasan pengajaran tersebut, saya justru merasa tertantang dan makin gigih menyelami bidang favorit saya. Hanya dengan berbekal internet dan soal dari tahun sebelumnya, tidak disangka saya berhasil menempati urutan pertama di tingkat Kabupaten Kediri tahun 2018. Sayang, tahun itu saya hanya sampai provinsi. Namun, saya tidak menyerah. Saya tetap berjuang di tahun 2019, dengan mempertahankan peringkat pertama. Ternyata masih bernasib sama. Mencoba merintis prestasi secara mandiri, saya mengikuti ajang perlombaan lainnya hingga menjadi semifinalis di olimpiade elektro ITS dan finalis di ilmu komputer UNEJ. Tak dapat dimungkiri, keberadaan pengajar memang sangat esensial.

Memang banyak kegagalan dalam mengikuti sebuah olimpiade, tetapi hal tersebut tidak pernah membuat saya berpikir untuk menyerah. Disitulah saya menyadari bahwa komputer adalah passion saya. Demi mendapatkan pengajar hebat pada masa perguruan tinggi, saya membidik universitas terbaik dalam negeri untuk jurusan Ilmu Komputer atau Informatika. Namun, di SNMPTN dan SBMPTN 2020 saya belum berhasil mendapatkan jurusan dan universitas yang saya inginkan. Meskipun mendapatkan nilai yang bisa dibilang sangat cukup untuk pergi ke universitas lainya, saya tetap memutuskan untuk mengulang lagi tahun berikutnya.

Dengan berbekal semangat dan pengalaman dari tahun sebelumnya, saya menyadari bahwa mejadi pejuang gap year tidaklah mudah. Berbagai tekanan dari keluarga maupun teman adalah ujian bagi saya. Terus berusaha sebaik mungkin untuk membuktikan bahwa saya bisa mendapatkan perguruan tinggi dan jurusan yang saya impikan. Dengan memilih tujuan yang sama pada SBMPTN 2021, ternyata memang tidak semudah yang saya bayangkan, kegagalan mendapatkan impian saya membuat saya begitu terpukul. Akan tetapi, saya tetap berpikir positif untuk memahami bahwa kegagalan adalah langkah menuju kesuksesan.

Mindset pantang menyerah adalah sebuah kekuatan bagi saya. Dalam 5 hari setelah pengumuman SBMPTN 2021, saya harus mengikuti berbagai ujian masuk perguruan tinggi. Alhamdulillah, karena berani untuk terus maju meskipun dengan tekanan dari hasil SBMPTN, saya berhasil lolos 4 perguruan tinggi yaitu Matematika Universitas Indonesia, Teknologi Informasi UGM, Ilmu Komputer IPB, dan Sistem Informasi Unair. Dengan berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk memilih Teknologi Informasi UGM. Dengan rasa syukur begitu mendalam, saya bahagia bisa menjadi mahasiswa universitas terbaik di Indonesia.

Saat ini teknologi informasi menjadi penopang berbagai industri di Indonesia, salah satu diantaranya adalah artificial intelligence (kecerdasan buatan). Banyak negara berlomba-lomba dalam perkembangan teknologi AI sebagai penunjang ekonomi pada masa mendatang. Karena hal tersebut membuat saya bercita-cita menjadi dosen serta peneliti terutama di bidang artificial intelligence yang mana saat ini sangat dibutuhkan di indonesia sebagai salah satu penunjang pembangunan infrastruktur negara. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., mengatakan bahwa dibutuhkan sekitar 250.000 talenta di bidang artificial intelligence. Demi merealisasikan Indonesia maju 2020—2045, beliau meluncurkan Konsorsium Riset Artificial Intelligence. Bisa diketahui bahwa bidang artificial intelligence sangat diperlukan dalam revolusi industri 4.0 terutama di Indonesia. Untuk itu saya bertekad bisa menjadi salah satu tim riset di Indonesia dengan harapan bisa memiliki teknologi yang maju dan mandiri di bidang artificial intelligence untuk menjadikan Indonesia lebih baik.

Motivasi terbesar saya adalah bisa bermanfaat serta menolong banyak orang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah selayaknya saya sebagai pemuda penerus bangsa harus menjadi pribadi yang pantang menyerah, bertekad kuat, jujur, giat berusaha, dan selalu optimis demi mencapai Visi Indonesia Masa Depan. Saya yakin dengan berusaha dan niat yang baik bisa membangun negeri yang lebih baik bagi setiap lapisan masyarakat di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.